Dalam beberapa tahun belakangan, terapi tertawa atau terapi humor sudah dianggap sebagai bagian terintegrasi dari pengobatan berbagai penyakit, selain obat-obatan. Di awal abad ke-20, salah satu kasus yang sukses mengalahkan kanker lewat terapi tertawa terjadi pada pasien bernama Norman Cousins.
Bertahun-tahun menderita sakit, Cousins menyebut keputusannya untuk banyak tertawa diiringi dengan tetap meminum vitamin, membuatnya sembuh. Cousins juga menyampaikan perjalanan penyembuhan yang ia lakukan dengan tertawa, lewat buku yang ia susun di tahun 1979, “Anatomy of Illness”.
Pertama kali diperkenalkan oleh Dokter Katherine Puckett, terapi untuk para penderita kanker dilakukan beriringan dengan pemberian obat-obatan. Kesempatan untuk terapi dengan tertawa, tidak hanya untuk membantu membuat suasana hati lebih menyenangkan, tetapi juga termasuk dalam bagian olahraga fisik.
REPUBLIKA.CO.ID
No comments:
Post a Comment